Kehidupan Seharusnya Bagai Batu Karang

Batu karang jika berada di tepi pantai setiap saat diterpa gelombang, baik gelombang kecil maupun badai yang sangat dahsyat ia tetap tegap menantang walau kadang tekikis secara sangat perlahan.

Batu karang jika berada di pegunungan setiap saat diterpa angin dan kadang derasnya air hujan, ia tetap tegak berdiri walau kadang terkikis  secara sangat perlahan.

Dimanapun kita berada kita pasti akan menghadapi yang namanya masalah, baik itu di dalam keluarga, dilingkungan tempat tinggal kita atau di lingkungan tempat kita bekerja mencari nafkah.  Apapun yang kita lakukan , apapun yang kita ucapkan pasti ada yang menilai. Entah itu kita dinilai baik atau dinilai tidak baik itu tergantung dari perjalanan kita selama ini.

Lantas apa yang harus kita lakukan ketika orang menilai kita baik, atau ketika kita dinilai tidak baik? Apakah kita harus marah-marah ketika kita dinilai tidak baik? Atau kita terseyum bangga ketika kita dinilai baik?

Kita seharusnya bisa seperti batu karang, ketika badai menghantam dia tetap tegak berdiri, semakin sering badai menghantam batu karang yang tadinya tajam menantang akan semakin halus seiring berjalannya waktu.

Ketika kita masih muda, ego kita masih di depan, ambisi kita akan sesuatu hal masih tinggi seperti batu karang yang baru tumbuh yang tajam yang siap menantang badai yang datang. Dengan berjalannya waktu umur kita semakin bertambah seharusnya ambisi kita semakin menurun, ego kita seharusnya semakin memudar dan kita seharusnya semakin bijak dalam bersikap seperti batu karang semakin sering badai menghantam maka batu karang yang tadinya tajam menantang akan semakin halus seiring berjalannya waktu.

Semoga!!!