Yasdwipura.Web.id - Masyarakat Barat umumnya sangat menyukai berlibur. Sebagian bahkan pergi ke tempat yang sangat jauh, mengeluarkan banyak sekali uang untuk berlibur. Di antara banyak industri yang ada, salah satu industri yang bertumbuh terus adalah industri pariwisata. Digabung menjadi, kerinduan manusia akan liburan memang luar biasa.
Dari segi keseimbangan jiwa, berlibur itu sangat sehat. Ada waktu-waktu untuk berkarya dan bekerja yang tegang, ada waktu-waktu berlibur yang ringan. Ada putaran waktu yang diisi hal-hal serius, ada putaran waktu yang diisi oleh hal-hal yang santai dan rileks.
Gabungan antara kedua waktu inilah yang membuat jiwa bertumbuh tidak terlalu jauh dari keseimbangan. Serangkain cara bertumbuh yang membuat jiwa jauh dari stres dan depresi, sekaligus bisa membuat jiwa jadi dewasa sekaligus bercahaya.
Akan tetapi, tidak banyak orang yang menyadari kalau ada jenis liburan yang jauh lebih dalam dari sekadar pergi ke tempat yang jauh, menginap di hotel yang indah, atau menikmati kehidupan yang berbeda sama sekali dengan waktu-waktu keseharian.
Akan tetapi, tidak banyak orang yang menyadari kalau ada jenis liburan yang jauh lebih dalam dari sekadar pergi ke tempat yang jauh, menginap di hotel yang indah, atau menikmati kehidupan yang berbeda sama sekali dengan waktu-waktu keseharian.
Di dunia meditasi, khususnya di tingkat lanjut, para pencari terus menerus diingatkan untuk “istirahat”. Maksudnya, istirahat dari segala bentuk pertengkaran di dalam seperti salah-benar, kotor-suci, cacian-pujian, gagal-sukses, miskin-kaya, buruk-baik, neraka-surga.
Caranya sederhana, setiap kali ada gerakan pikiran dan perasaan yang mengarah pada pertengkaran di dalam, biarkan energi pertengkaran tersebut mengalir sesuai dengan hukumnya. Ada saatnya ia muncul, ada saatnya ia lenyap. Yang penting jangan mengizinkan diri Anda diseret dengan berreaksi secara berlebihan.
Setiap sahabat yang meditasinya mendalam mengerti, sedalam apa pun meditasi seseorang, gerakan-gerakan energi di dalam tetap terjadi. Cuma, semakin dalam meditasi seseorang semakin sedikit ia ditarik ke sana ke mari.
Awalnya, energi pertengkaran di dalam muncul dengan wajah yang kasar seperti memancing kita untuk marah. Begitu ia sering dibiarkan mengalir tanpa berreaksi sama sekali, lama-lama energi tadi muncul dalam wajah yang halus seperti merasa diri di dalam sudah suci.
Jika praktik meditasinya mendalam, bahkan perasaan suci di dalam ini pun hanya dibiarkan lewat, disaksikan tanpa perlu berreaksi sama sekali. Sampai suatu waktu, energi-energi di dalam muncul dalam wajahnya yang super halus seperti merasa tercerahkan.
Perasaan tercerahkan ini pun dibiarkan lewat, tidak diceritakan ke siapa-siapa. Ia mirip dengan alam yang mengizinkan malam dan siang pergi silih berganti. Siapa saja yang bisa sesempurna ini meditasinya, dialah yang sudah menemukan liburan yang sesungguhnya. Setiap tempat, setiap waktu, setiap kejadian menjadi waktu liburan.
(Sumber : gedeprama.blogdetik.com)
(Sumber : gedeprama.blogdetik.com)
LIBURAN YANG SESUNGGUHNYA
Reviewed by NJD Yasdwipura
on
08.41
Rating:
Reviewed by NJD Yasdwipura
on
08.41
Rating:


Tidak ada komentar: